Kesimpulan:
Linguistik
adalah ilmu yang mengkaji bahasa, dan bahasa sebagai objek kajianya
pengertian bahasa: bahasa adalah
suatu sistem tanda arbiter yang konvensional, devinisi ini menurut aliran atau
teori struktural.
Jabaran I
- Ciri sistem: bahasa bersifat sistemik dan sistematik
- Bahasa bersifat sistematik karena bahasa mengikuti ketentuan atau kaidah yang teratur
- Bahasa bersifat sistemik karena bahasa itu sendiri merupakan suatu sistem atau subsistem (fonologi, morfologi, sintaksis,semantik, dan leksikon)
Jabaran II
- Berkaitan dengan ciri tanda: bahasa pada dasarnya merupakan paduan dua unsur yaitu signifie dan signifiant
- Signifie: unsur bahasa yang berada di balik tanda yang berupa konsep di dalam benak si penutur
- Signifiant: unsur bahasa yang merupakan wujud fisik atau yang berupa tanda ujar
*wujud fisik hanya berupa bunyi
bahasa
*wujud ujaran secara individu
disebut parole
*sistem yang bersifat sosial
disebut langue
*perpaduan antara keduanya
disebut langage
Jabaran III
- Ciri arbitrer yaitu hubungan yang sifatnya semena-mena antara signifiant dan signifie atau antara makna dan bentuk
- Kesemene-menaan itu dibatasi oleh kesepakatan antarpenutur
- Oleh karena itu, bahasa memiliki ciri konvensional yaitu ciri kesepakatan antarpenutur secara imlpisit sudah mengisyaratkan bahwa fungsi bahasa sebagai alat komunikasi sosial juga diatur dalam sebuah konvensi tertentu
Kesimpulan
- Hakikat bahasa adalah ujaran (lisan)
- Wujud lain seperti gerak anggota badan (kinesik), rambu lalu lintas, morse, bunyi kentongan hakikatnya tidak dapat disebut bahasa dalam arti yang sebenarnya, itu hanya merupakan perwujudan lain dari bahasa
Fungsi bahasa
Fungsi bahasa dibedakan menjadi dua:
- Fungsi umum
- Fungsi khusus
Fungsi umum bahasa adalah sebagai alat komunikasi sosial
- bahasa menentukan corak suatu masyarakat, atau
- masyarakat menentukan corak suatu bahasa
Mental Bangsa”
dengan tiga tinjauan:
- Masalah kata sapaan
- Masalah Kala (tenses)
- Masalah salam (greeting
Fuungsi khusus
bahasa adalah :
- Fungsi emotif (addresser)
- Fungsi konatif (context)
- Fungsi referensial (message)
- Fungsi puitik (contact)
- Fungsi fatik (code)
- Fungsi metalingual (addresce)
Sejarah
Perkembangan Ilmu Bahasa
- Sejarah perkembangan ilmu bahasa bermula pada dua dunia:
- Di dunia barat (Yunani Kuno)
- Di dunia timur (India)
Waktunya bersamaan yaitu 4 abad sebelum masehi
1.
Perkembangan
Ilmu Bahasa di Dunia Barat tahap 1
Dimulai sejak
Plato 429-348 SM (murid Socrates) membagi jenis kata dalam bahasa Yunani Kuno
dalam kerangka filsafat:
a. Onoma: jenis kata yang menjadi pangkal pernyataan/ pembicaraan
b. rhema: jenis kata yang biasanya dipakai untuk mengungkapkan pernyataan/ pembicaraan
2.
Perkembangan
Ilmu Bahasa di Dunia Barat tahap 2
Setelah Plato
pemikiran tersebut dikembangkan oleh Aristoteles (384-322 SM)
Aristoteles membagi
jenis kata dalam Bahasa Yunani Kuno menjadi:
a. Onoma: mengalami perubahan bentuk secara deklinatif
(jenis kelamin, jumlah, kasus)
b. Rhema:mengalami perubahan secara konjugatif (Persona,
jumlah , kala)
c. Syndesmos: tidak mengalami perubahan bentuk
Dasar Pemikirannya
tidak lagi filosofis tetapi juga kerangka linguistik
Ilmu bahasa hanya
terbatas pada telaah kata saja.
3. Perkembangan Ilmu Bahasa di Dunia Barat tahap 3
• Dyonisius Thrax(130 SM)
• Baru dimulai membicarakan gramatika atau
tata bahasa
• Buku tata bahasa yang pertama kali disusun “Techne
Gramatike”
• Pengikutnya disebut aliran tradisionalisme
• Pembagian jenis kata:
nomina, pronomina, artikel, verba, adverbia, preposisi,partisipium, konjungsi
• Sebelum Thrax membagi jenis kata: nomina,
verba, artikel,konjungsi (oleh Zeno),
4.
Perkembangan
Ilmu Bahasa di Dunia Barat tahap 4
• Donatius (IV) dan
Priscianus (V).
• Diawali sejak Romawi menaklukkan Yunani,
semua istilah bahasa Yunani dialihkan dalam bahasa Latin.
• Kedua gramatisi
tersebut yang berpengaruh di Eropa.
• Pembagian jenis kata (7): nomina, pronomina,
verba, adverbia, prepososi, partisipium, konjungsi/konjungsio
• Bahasa Latin
dikembangkan sebagai bahasa gereja tetapi juga sebagai linguafranca.
5.
Perkembangan
Ilmu Bahasa di Dunia Barat tahap 5
•
Abad
pertengahan oleh Modistae (8): nomina, pronomina, partisipium, verba, adverbia,
preposisi, konjungsio, dan interjeksi.
•
Zaman Renaisance (7): nomina, pronomina,patisipium,
adverbia, preposisi,konjungsi, interjeksi.
•
Di
negeri Belanda (10): nomina, verba, pronomina, adverbia, adjektiva, numeralia,
preposisi, konjungsi, interjeksi, artikel
6. Perkembangan Ilmu Bahasa di Dunia Barat tahap 6
• Di Indonesia ada
tradisi membagi jenis kata: ism, fi’il, harf ( ST Zain terpengaruh alhi
tatabahasa melayu Raja Alihaji > Sibawaihi > Ad Du’ali/Arab
• Tradisi Arab pada dasarnya sama dengan
tradisi Yunani Kuno
a. Ism: gol. kata yang mengalami deklinasi
b. Fi’il: gol. Kata yang mengalami konjugasi
c. Harf: gol. Kata yang tidak mengalami perubahan
7. Perkembangan Ilmu Bahasa di Dunia Barat tahap 7
•
Selain pembagian jenis
kata juga berkembang
pesat teori leksikostatistik Isodore Dyen, teori
jarak kosa kata Herbert Guiter, dan daftar Swadesh (ilmu bahasa
komparatif
•
Abad XX ada paham baru dengan munculnya “Cours de
Linguistique Generale” (1916) Ferdinand
de Saussure
•
Konsep:
a. Signifiant
dan signifie
b. Parole,
langue, langage
c. Deret paradigmatik
dan sintagmatik
Aliran ini berkembang
sebagai aliran Struktural (jenis kata (3): nominal, verbal, partikel
8. Perkembangan
Ilmu Bahasa di Dunia Timur
• Dimulai dari India IV abad SM
• Ditandai dengan munculnya karya Panini “Vyakarana” (buku tata bahasa Sanskerta
yang sangat mengagumkan dunia terutama kajian fonologinya)
• Karena sulit dipahami
awam, Patanyali (murid Panini) menyusun tafsir “Mahabhasa”
• Buku tersebut ditulis
atas dasar motivasi religius
• Jika dibandingkan
jauh lebih sempurna di dunia Timur, hanya karena motivasinya bukan karena
keilmuan maka perkembangannya mulai
terbatas.
TIPOLOGI
Tipologi
bahasa adalah pembicaraan dan pembahasan perihal tipe bahasa. Tipe diartikan
secara mudah sebagai corak khusus suatu bahasa. Tidak bisa lepas dari istilah
pengelompokan (menyangkut klasifikasi)
Ada tiga
macam:
1. Tipologi
genealogis
2. Tipologi
geografis
3. Tipologi
struktural
1.
Tipologi geonologis atau genetika
·
Kriteria:
garis keturunan
·
Secara
teori dibayangkan bahwa bahasa berasal dari satu induk yang kemudian menurunkan
bebrapa bahasa dan dialek
·
Secara
teori dalam pengelompokan ini tidak ada yang tersisa, kenyataannya teramat
banyak bahasa yang tidak termasuk dalam pengelompokan
·
Pengelompokan:
bahasa induk > rumpun > famili > subfamili > bahasa > dialek
2.
Tipologi geografis/ areal
·
Kriteria:
lokasi geografis atau areal
·
Misal:
bahasa Melayu yang dipakai di Jakarta berbeda corak dengan bahasa Melayu yang
dipakai di wilayah Minang, Banjar, Ambon, Makasar, Larantuka
·
Timbul
berbagai corak bahasa Melayu, misal: Melayu Jakarta, Melayu Ambon, Melayu
Larantuka
·
Semata-mata
karena pengaruh faktor regional
·
Misal pengelompokan
bahasa yang dilakukan oleh SJ Esser (1938) dan Brandes, bahasa Nusantara dalam
17 kelompok:
1. Kelompok Sumatera
2. kelompok Jawa
3. Kelompok Dayak kalimantan
4. Kelompok Bali-Sasak
5. Kelompok Sulawesi Utara, dll.
3. Tipologi struktural
1. Tipologi struktur morfologis
a. Tipe bahasa aglutinatif
b. Tipe bahasa fleksi
c. Tipe bahasa Flekso-aglutinatif
d. Tipe bahasa isolasi
2. Tipologi struktur morfosintaksis
a. Tipe bahasa analitik
b. Tipe bahasa sintetik
c. Tipe bahasa polisintetik
3. Tipologi struktur fraseologis
a. Tipe D-M
b. Tipe M-D
4. Tipologi Struktur Klausal
a. Tipe V-O
b. Tipe O-V
1). Tipologi struktur
morfologis
a. T Aglutinatif
· Tipe bahasa yang prosede morfologisnya
dengan afiksasi, pemajemukan, dan pengulangan
· Struktur katanya unsur pokok + unsur
tambahan, unsur pokok + unsur pokok, serta pengulangan unsur pokok
· Misal: bahasa Jawa, Melayu, Sunda,
Gorontalo, Dayak, Makasar, Bisaya, Tagalok, atau Austronasia umumnya.
b. T Fleksi
· Tipe bahasa yang struktur katanya terbentuk
oleh perubahan bentuk kata (deklinasi dan konjugasi)
· Deklinasi: perubahan kata karena jenis,
jumlah, kasus
· Konjugasi: perubahan kata karena perubahan
persona, jumlah, kala
· Contoh bahasa Sansekerta dan bahasa Arab.
c. T. Flekso-Aglutinatif
· Tipe ini merupakan rangkuman dua tipe,
yaitu tipe fleksi dan aglutinatif
· Tipe bahasa ini sebagian prosede
morfologisnya mengikuti corak bahasa fleksi dan sebagian corak bahasa
aglutinatif
· Contoh bahasa Inggris
a.
Pembentukan jamak dan kala lampau > corak aglutinatif
b.
Pembentukan kala lampau dan penominalan mengikuti corak fleksi
2). Tipologi struktur morfosintaksis
a. T.Bahasa Analitik
· Tipe bahasa ini satu kata mengandung satu
konsep
· Pembentukan frase, klausa, dan kalimat
dengan menggabungkan kata-kata monokonsep> polikonsep
· Bahasa yang strukturnya terdiri dari
unsur-unsur lepas
Misal: Bahasa Indonesia, Jawa, Tagalok
Bahasa Inggris tidak termasuk sintetik.
b. T. Bahasa sintetik
· Bahasa yang bertipe sintetik memiliki ciri
bahwa satu bentuk bahasa (satu bentuk kata) mengandung konsep makna sintaksis
dan sekaligus hubungan-hubungannya
· Misal: bahasa Arab, Latin, Biak, Sansekerta
· Bahasa Arab: kataba ‘ia (M) menulis,
katabat ‘ia (F) menulis’, katabta ‘engkau(M) menulis’,katabti
‘engkau (F) menulis, katabtu ‘saya menulis’
c. T. Bahasa Polisintetik
· Hampir sama dengan tipe sintetik hanya
lebih kompleks
· Satu bentuk tidak hanya rangkaian
klausasederhana tetapi merupakan suatu kalimat
· Misal: bahasa Indian Hupa
Xonta’
ini rumah yang sekarang ada’
Xontate
’ini rumah yang akan dibangun’
3). Tipologi struktur
fraseologis
a. T. Bahasa D-M atau S-A
· Pembagian ini berdasar struktur frase
· Tipe D-M atau S-Aberarti struktur frasenya
senter terletak atau berada di depan atribut
· Misalnya bahasa arab, Melayu, Jawa, Bugis,
Malagasi
· Misal:
bustanum
kabirun ‘kebun luas
baldatun
thoyibun ‘negeri makmur’
b. T. Bahasa M-D atau A-S
· Pembagian ini berdasar struktur frase
· Tipe M-D atau A-S berarti struktur frasenya
senter terletak atau berada di belakang atribut, atribut terletak di awal
frase.
· Misal: bahasa Inggris, Belanda, Jerman,
Perancis
· Bahasa Inggris:
beautiful
girl ‘gadis cantik’
language
teaching ‘pengajaran bahasa’
4). Tipologi Struktur
Klausal
a. T. Bahasa Tipe V-O
· Pembagian ini berdasarkan tipe klausalnya
· Tipe V-O (verb object) objeknya selalu
berada di belakang predikat
· Misal: bahasa Jawa, Melayu, Sunda,Biak,
Inggris
· Bahasa Biak
Rebeka idun
refo (SVO) ‘Rebeka membawa buku’
Rebeka isun
kruben (SVO) ‘Rebeka memakai kain’
b, T. Bahasa O-V
· Pembagian ini berdasar tipe klausal
· Tipe O-V (object verb) objeknya selalu
berada di depan predikat
· Misal: bahasa Sansekerta, Nepal, Magar.
Putrah
jalam pibati (SOV) ‘anak lelaki minum air’
Narah
phalam disyati (SOV) ‘orang menunjuk buah'
0 Response to "Dasar-Dasar Linguistik (FKIP, PBSI, Smester1)"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.