Fannanie, Zainudin, 2001 telaah Sastra, Surakarta : MU Press
- Aliran Romantisme, adalah aliran yang mendasarkan ungkapan perasaan sebagai dasar perwujudan (seindah-indahnya dan sehalus-halusnya agar pembaca tersentuh emosinya). Ex: Hikayat si miskin, Siti Nurbaya, contoh: fajarpun terbit dri jihat timur, kicau murai pohon kayu, dan kokok ayam di kandang laksana serunai nafir mengelu-elukan kedatangan maharaja yang menang dalam perjuanan (Hamka. Tenggelamnya Kapal Van Der Wick).
- Aliran idialeisme, adalah aliran yang mengangankan suatu keindahan, tapi bukan materi yang dituju, melainkan cita-cita atau harapan yang jauh ke depan. Dunia yang diangankan, dunia yang penuh harapan dan cita-cita tanpa melihat realitas kehidupan. Ex: Novel Layar Terkembang.
- Aliran Realisme , adalah aliran yang melukiskan objek seperti apa adanya. Objek dilukiskan detail, tidak dikurangi atau ditambahi. Ex: Dari Are Maria ke Jalan Lain ke Roma.
- Aliran Ekspreionalisme, adalah aliran yang berusaha melukiskan pengelihatan dan pendengaran jiwa. Ex: Sajak Aku.
- Aliran Impresionalisme. Adalah aliran yang berusaha melahirkan segala yang dialami dan dilihat, tetapi yang dipentingkan hanya kesan sesaat.
- Aliran Naturalisme, adalah kelanjutan dari Aliran Realisme, tetapi lebih cenderung melukiskan segi-segi yang jelek atau cabul. Ex: Belenggu, JTAU.
- Aliran Simbolisme, adalah aliran yang berusaha melukiskan pencerapan panca indra dan merupakan lambang dari kenyataan yang sebenarnya. Ex: Tinjaulah Dunia Sana, Bekisar Merah, Belantik.
- Aliran Psikologisme, adalah aliran yang berusaha melukiskan gerak-gerik jiwa dan perjuangan batin seseorang terhadap alam gaib atau problem hidup. Ex: belenggu, Atheis, dll.
- Aliran Suralisme, adalah aliran yang memberi lukisan lebih dari realitas melukiskan sesuatu kenyataan yang lebih luas, meliputi gejala yang disadari dan tidak disadari. Ex: Merahnya Merah, Ziarah, dll.
0 Response to "Aliran-Aliran Kesusastraan"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.