Perkembangan fisik-motorik
- Fase/usia sekolah dasar (7-12 th) ditandai gerak/aktivitas motorik yg lincah.
- Usia yg ideal untuk belajar keterampilan.
- Motorik halus: menulis, menggambar, mengetik, kerajinan, menjahit, origami, dll.
- Motorik kasar: baris, beladiri, senam, berenang, atletik, sepak bola, dll.
- Perkembangan fisik yg normal mrp salah satu penentu kelancaran belajar (baik bid.pengetahuan maupun keterampilan)
- Upaya sekolah untuk memfasilitasi perkembangan motorik
- Sekolah merancang pelajaran keterampilan (mengetik, menjahit, menggambar, dan kerajinan tangan lainnya).
- Sekolah memberikan pelajaran olahraga (senam).
- Sekolah perlu menyiapkan guru/tenaga pengajar yg berkompeten di bidangnya.
- Sekolah menyediakan sarana-prasarana untuk keberlangsungan kegiatan tsb.
- Hubungan perkembangan fisik dan pembelajara
- Anak SD sudah mereaksi rangsangan intelektual/ melaksanakan tugas belajar yg menuntut kemampuan kognitif (CALISTUNG).
- Anak SD sudah mulai berpikir konkret dan rasional (AUD: berpikirnya masih imajinatif/angan-angan saja/khayal)
- Tanda-tanda anak SD berpikir konkret: mengelompokkan benda berdasar ciri yg sama, menyusun/mengasosiasikan angka-angka bilangan, dan memecahkan masalah sederhana.
- Untuk mengembangkan daya kreativitasnya, maka perlu diberi peluang bertanya/berpendapat.
- Upaya sekolah untuk memfasilitasinya adalah menyelenggarakan kegiatan kompetisi bagi siswa terkait perkembangan kognitif, misal: cerdas-cermat, mengarang, menggambar, menulis puisi, dll.
- Pengembangan intelektual siswa
- Mengasah ketajaman pancaindra untuk menerima masukan dari luar (information gathering).
- Mengarahkan persepsi dan perhatian untuk menjaring informasi.
- Mengevaluasi, melakukan penilaian (evaluation).
- Mengabstraksi, restrukturalisasi, membuat ringkasan (integrating).
- Menyimpulkan, menduga, elaborasi (generating).
- Identivikasi ciri penting (analyzing).
- Mengurutkan, membedakan, mengelompokkan (organizing).
- Mengingat dengan berbagai cara (remembering)
- Bahasa adalah sarana berkomunikasi.
- Usia sekolah mrp masa berkembangnya perbendaharaan kata.
- Pada awal masa sekolah anak baru menguasai 2.500 kata dan masa akhir (11-12 th) menguasai 5.000 kata.
- Tujuan pelajaran bahasa di sekolah:
- Siswa mampu berkomunikasi baikdg org lain.
- Siswa mampu mengekspresikan pikiran, perasaannya.
- Siswa mampu memahami isi bacaan.
- Untuk memfasilitasi perkembangan bahasa anak, maka orang tua/sekolah harus memberikan kesempatan kpd siswa untuk menuangkan gagasannya (mengarang dll.)
- Usia kelas 4,5,6 SD anak mulai menyadari pengungkapan emosi secara kasar tidaklah diterima. Oleh karena itu, ia menyadari untuk mengendalikan emosinya.
- Kemampuan mengontrol emosi diperoleh melalui peniruan dan latihan (pembiasaan).
- Lingkungan keluarga/sekolah memberikan contoh yg berarti dalam pengendalian emosinya.
- Anak yg dibesarkan dlm lingkungan yg terjaga kestabilan emosionalnya, maka perkembangan emosi anak cenderung stabil, begitu sebaliknya.
- Karakteristik emosi anak
- Menunjukkan wajah ceria
- Mau bergaul dg teman scr baik
- Bergairah dalam belajar
- Dapat berkonsentrasi dlm belajar
- Bersikap menghargai orang lain&diri sendiri
- Menunjukkan wajah murung
- Mudah tersinggung
- Tidak mau bergaul dg orang lian
- Suka marah
- Suka mengganggu teman
- Tidak percaya diri
- Mengembangkan suasana kelas yg bebas dari ketegangan (sikap ramah, tidak galak)
- Memperlakukan siswa sbg individu yang mempunyai harga diri (guru menghargai pendapat siswa, karya siswa, tdk mencemooh pekerjaan siswa/ tdk ada istilah anak emas/anak tiri)
- Memberikan nilai yg objektif
- Menciptakan kondisi kelas yg tertib, bersih, dan sehat.
- Perkembangan sosial adalah kematangan dlm hubungan /interaksi sosial .
- Penyesuaian diri terhadap norma-norma kelompok, tradisi, dan agama.
- Perkembangan sosial pd anak usia SD ditandai adanya perluasan hubungan (teman/peer group)
- Anak mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri kpd teman/lingkungannya.
- Berkat perkembangan sosial, anak dpt menyesuaikan diri dg teman/lingkungan
- Sekolah harus bisa memfasilitasi perkembangan sosial dg cara memberikan tugas-tugas kelompok (baik tugas fisik maupun nonfisik).
- Melalui tugas kelompok tanamkan sikap bekerja sama, saling menghormati pendapat teman, tenggang rasa, dan bertanggung jawab.
Pada masa SD kesadaran beragama ditandai dg ciri:
- Sikap keagamaan anak masih bersifat reseptif namun sudah disertai pengertian.
- Pandangan dan paham ketuhanan diperoleh scr rasional sesuai logika.
- Penghayatan scr rohaniah semakin mendalam, pelaksanaan kegiatan ritual diterimanya sebagai keharusan moral.
- Pengenalan thd Tuhan sebaiknya ditonjolkan sifat Tuhan yg Maha Pengasih, Maha Penyayang, bukan ditonjolkan sifat menghukum dan mengazab
- Sampai usia 10 th, kesadaran beragama anak hanya merupakan hasil sosialisasi orang tua, guru, dan lingkungan.
- Usia 10 th ke atas semakin bertambah kesadaran akan fungsi agama baginya. Oleh karena itu, anak mulai menerima nilai agama lebih tinggi dari nilai yg lainnya.
- Periode usia SD merupakan masa pembentukan nilai agama.
- Kualitas keagamaan anak dipengaruhi oleh proses pembentukan &pendidikan yg diterimanya.
- Pendidikan agama di SD menjadi perhatian semua kalangan. Semua guru wajib memberikan teladan.
- Pendidikan agama di SD merpakan dasar bagi pembinaan sikap positif thd agama dan pembentukan kepribadian dan akhlak anak
- Dalam kaitannya pemberian materi agama kpd anak, di samping mengembangkan pemahaman jg perlu pelatihan/pembiasaan yg menyangkut ibadah dan akhlak.
- Contoh: TK membaca iqrok, SD membaca Al-Quran
- TK hafalan surat pendek, SD melanjutkan
- TK sebatas materi shalat, SD dg artinya
- Perlu pembiasaan ibadah sosial yg menyangkut akhlak thd sesama (hormat orang tua, menolong orang yg memerlukan, menyayangi fakir miskin, memelihara kebersihan, jujur, dan amanah.
- Diperkenalkannya hukum agama (halal-haram, wajib-sunah)
0 Response to "Karakteristik Perkembangan Usia Sekolah. PPD"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.