Golongan Kata

Golongan Kata 

Berjumpa kembali di ruang hangat Remaja Sampit, kali ini saya akan bahas jenis-jenis kata atau pengolongan kata. Yang akan saya bahas adalah penggolongan kata pada umumnya dan penggolangan kata menurut seorang ahli (Ramlan). Berikut adalah penggolangan kata secara umum:

  1. Verba, adalah satuan gramatikal yang memiliki kemungkinan untuk didampingi partikel tidak dalam kontruksi dan dalam hal tidak dapat didampinginya satuan itu dengan partiel di, ke, dari, atau dengan partikel sangat, lebih, agak. 
  2. Adjektiva, adalah kategori yang ditandai dengan kemungkinannya untuk bergabung dengan partikel tidak, mendampingi nomina, didampingi partikel seperti, lebih, sangat, agak. Mempunyai ciri-ciri morfologis seperti-er, -if. 
  3. Nomina, adalah kategori yang secara sintaksis tidak mempunyai potensi untuk bergabung dengan partikel tidak, dan mempunyai potensi untuk didahului oleh partikel dari. 
  4. Pronomina, adalah kategori yang berfungsi untuk menggantikan nomina. Apa yang digantikan itu disebut antenseden. 
  5. Numeralia, adalah kategori yang dapat mendampingi nomina dalam konstruksi sintaksis, mempunyai potensi untuk mendampingi numeralia lain. Tidak dapat bergabung dengan tidak atau sangat. 
  6. Adverbia, adalah kategori yang dapat mendampingi adjektiva, numeralia, atau preposisi dalam konstruksi sintaksis. 
  7. Interogrativa, adalah kategori dalam kalimat introgratif yang berfungsi menggantikan sesuatu yang ingin diketahui oleh pembicara atau mengukuhkan apa yang telah diketahui pembicara. 
  8. Demonstrativa, adalah kategori yang berfungsi untuk menunjukkan sesuatu di dalam maupun di luar wacana. Sesuatu itu disebut antenseden. 
  9. Artikula, adalah kategori yang mendampingi nomina dasar (misalnya si, sang, para), nomina deverbal (si, si, sang). 
  10. Preposisi, adalah kategori yang terletak di depan kategori lain (terutama nomina ) sehingga terbentuk frase eksosentris direktif. 
  11. Konjungsi, adalah kategori yang berfungsi untuk meluaskan satuan yang lain dalam kontruksi hipotaksis, dan selalu menghubungkan dua satuan lain atau lebih dalam kontruksi.
  12. Kategori Fatis, adalah kategori yang berfungsi, memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan komunikasi antara pembicara dan kawan bicara. 
  13. Interjeksi, adalah kategori yang bertugas mengungkapkan perasaan pembicara serta sintaksis tidak berhubungan dengan kata-kata lain dalam ujaran.
Golongan Kata Menurut Ramlan

  1. Verbal ialah kata yang pada tataran klausa cenderung menduduki fungsi P (predikat) dan pada tataran frase dapat dinegatifkan oleh kata tidak. 
  2. Nominal adalah Kata-kata yang dapat menduduki fungsi S, P, O dalam klausa, dan dalam tataran frase tidak dapat dinegatifkan oleh kata tidak, melainkan oleh kata bukan dapat diikuti oleh kata itu, dan dapat mengikuti kata di atau pada sebagai aksisinya. 
  3. Keterangan ialah kata yang dalam suatu klausa cenderung menduduki fungsi keterangan (KET) dan umumnya mempunyai tempat yang bebas, mungkin terletak di depan sekali, mungkin antara S dan P dan mungkin terletak di belakang S dan P. 
  4. Kata tambah yaitu kata yang cenderung menduduki fungsi atribut dalam frase tipe endosentris atributif yang unsur pusatnya berupa kata verbal. Contoh: tentu, pasti, tidak, bukan, belum, akan, mau, sedang, baru, masih, pernah, kerap, kerap sekali, ingin, hendak, harus, dapat, mampu, sanggup, boleh, kurang, amat, terlalu, paling. 
  5. Bilangan ialah kata-kata yang dapat diikuti kata-kata orang, ekor, buah, helai, kodi, meter dan sebagainya. 
  6. Penyukat ialah kata yang terletak di belakang kata bilangan dan bersama kata itu membentuk satu frase yang disebut frase bilangan, yang mungkin terletak di muka kata nominal, misalnya: orang, ekor, buah pada frase-frase: dua orang petani, tiga ekor
  7. Kata Sandang ialah kata yang selalu terletak di muka golongan kata nominal sebagai atributnya. Contoh kata yang termasuk jenis kata ini antara lain: si, suatu, semua, segala, segenap, seluruh 
  8. Kata Tanya ialah ksta yang berfungsi membentuk kalimet tanya. Yang termasuk kata tanya ialah mengapa, kenapa, bagaimana, apa, siapa, mana, bilamana. 
  9. Kata Suruh ialah kata yang berfungsi membentuk kalimat suruh. Yang termasuk kata-kata suruh: tolong, silakan, dipersilakan, mari ayo 
  10. Kata Penghubung ialah kata atau kata-kata yang berfungi menghubungkan satuan gramatik yang satu dengan yang. lain untuk membentuk satuan gramatik yang lebih besar. 
  11. Kata Depan ialah kata-kata yang pada frase eksosentris berfungsi sebagai penanda, misalnya kata-kata: di, pada, ke, kepada, dari, daripada, terhadap, bagi, dalam, akan, akibat, antar. 
  12. Kata Seru ialah kata-kata yang dalam suatu kalimat berdiri sendiri, terpisah dan unsur lainny, misalnya: wah, ai, aduh, dik, bi, dan sebagainya.
Tag: Penggolongan kata, Golongan Kata, Golongan Kata Menurut Para Ahli

0 Response to "Golongan Kata "

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.